
Peremajaan vagina sangat penting dilakukan untuk para wanita, baik yang sudah menikah ataupun belum menikah demi meningkatkan rasa percaya dirinya. Biasanya peremajaan vagina ini dilakukan karena sebelumnya mengalami suatu hal terjadi pada area vagina, seperti kehamilan, setelah melahirkan, radiasi yang dilakukan untuk penyakit kanker, dan lain sebagainya.
Salah satu jenis peremajaan vagina yang sedang tren belakangan ini yaitu fractional radiofrequency. Treatment ini bisa dilakukan untuk wanita yang telah melakukan hubungan intim dengan usia 18 tahun ke atas.
Lantas bagaimana dengan wanita yang masih perawan, apakah diperbolehkan melakukan fractional radiofrequency? Treatment ini memang tidak disarankan untuk wanita yang masih perawan. Hal tersebut dikarenakan cara kerja dari fractional radiofrequency yaitu dengan memasukkan alat berukuran kecil ke vagina.
Treatment Fractional Radiofrequency
Treatment fractional radiofrequency dapat merangsang pembentukan kolagen sehingga membuat vagina lebih kenyal. Namun yang perlu Anda ketahui yaitu fractional radiofrequency tidak menggantikan prosedur dari operasi, yang mana operasi akan menutup celah yang longgar dengan cara menarik otot yang longgar dan menghilangkan sebagian mukosa.
Anda juga tidak perlu ragu untuk melakukan perawatan fractional radiofrequency. Karena treatment ini tidak berbahaya dan bahkan FDA (food and drug administration) telah memberikan persetujuan untuk fractional radiofrequency. Efek samping juga tidak akan ditimbulkan dari fractional radiofrequency, untuk kedalaman pada saat memasukkan ke vagina sekitar 3 mm saja. Untuk hasil yang maksimal, sebaiknya ulangi treatment sebanyak tiga kali.
Siapa Saja yang Boleh Melakukan Treatment ini?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fractional radiofrequency lebih disarankan untuk wanita yang sudah melakukan hubungan intim. Selain itu, ada juga beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin melakukan fractional radiofrequency, antara lain:
- Setiap wanita dengan minimal usia 18 tahun dan telah berhubungan intim.
 - Ada indikasi maupun kontra indikasi.
 - Setiap wanita yang merasa dirinya perlu untuk melakukan treatment fractional radiofrequency. Sebelum melakukan fractional radiofrequency, wanita tersebut akan diseleksi, setelah itu melakukan konseling terlebih dahulu, sehingga bisa memberikan gambaran jika nantinya mereka menyetujui untuk melakukan fractional radiofrequency ini.
 - Untuk wanita yang mengalami kelainan bawaan.
 
Setelah melihat apa saja syarat untuk melakukan fractional radiofrequency, maka bisa disimpulkan bahwa treatment ini memang tidak boleh dilakukan sembarangan. Seseorang yang ingin melakukannya pun harus memikirkannya dengan matang. Dokter yang menangani fractional radiofrequency juga haruslah yang berpengalaman.
Sedangkan untuk tahap-tahap sesi pemeriksaannya bisa Anda lihat di bawah ini:
- Laporan medis dan kebidanan
 - Melakukan wawancara kesehatan vagina
 - Melakukan konsultasi terkait dengan fungsi seksual wanita
 - Pemeriksaan dasar panggul
 - Tes kehamilan
 - Pemeriksaan penyakit
 - Dan yang terakhir yaitu pengambilan sampel sel-sel rahim
 
Apakah Sakit saat Melakukan Treatment Fractional Radiofrequency?
Ini merupakan pertanyaan yang sering diajukan banyak wanita sebelum melakukan treatment fractional radiofrequency. Pada umumnya, fractional radiofrequency merupakan perawatan yang tidak menimbulkan rasa sakit. Meskipun demikian, ada beberapa pasien yang memang merasa kurang nyaman di area vagina pada saat melakukan treatment ini. Hal tersebut sebenarnya wajar terjadi dan tidak menimbulkan efek buruk. Untuk mengatasi ketidaknyamanan saat treatment berlangsung, dokter akan memberikan krim anestesi 30 menit sebelum prosedur dilakukan.
Biasanya perawatan dilakukan sebanyak tiga kali dengan jarak empat minggu sekali. Setelah perawatan dilakukan, dokter juga akan memberikan masukan mengenai apa saja hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan usai fractional radiofrequency.
Sumber:
https://www.popmama.com/life/health/ainun/peremajaan-vagina-dengan-femilift/7
